Salah satu Kuliner jenis bumbu "chilli oil" (Minyak cabai) telah banyak berkembang secara global. Dikarenakan ciri khasnya yang unik dari unsur aromamatic yang terdapat didalamnya, membuat citarasa pada bumbu ini mempunyai daya tarik tersendiri. Sehingga karakternya membuat banyak para praktisi kuliner untuk membuat inovasi dan modifikasi untuk penyesuaian selera terhadap budaya lokal.
Kemajuan pada menu ini dapat diketahui dengan semakin banyaknya orang mau mencoba berbagai jenis masakan dari budaya yang berbeda. serta banyaknya tren makanan yang benyak berubah. Selain itu populeritas chilli oil pada panggung dunia tercermin dengan cerita dan asal-usul tentang keberadaan makanan.
Sejarah Chilli oil (Minyak cabai)
Dimulai dari Tiongkok, bumbu ini semakin populer di seluruh Asia Timur selama beberapa tahun, sebelum diadopsi ke dalam tren makanan global. Bermula dari budaya masakan asia, khususnya Wilayah Tiongkok selatan, khususnya Chiu Chow (juga dikenal sebagai Chaozhou) sebuah kota di Guangdong timur. Meskipun pertama kali hadir di wilayah ini. Minyak cabai telah menjadi bumbu yang disukai secara universal.
Minyak cabai Chiu Chow (juga dikenal sebagai saus Chaozhou) Di Guangdong, minyak ini biasanya disajikan di meja agar pengunjung dapat menambahkan apa pun yang mereka suka. Dan keberadaan dari chilli oil diyakini sudah berabad tahun yang lalu.
Pada Budaya Tiongkok kuno, penggunaan bumbu cabai telah ada pada zaman Dinasti Tang (618-907 M), berbagai minyak cabai modern telah banyak mengalami perkembangan pada saat ini. Dari mulai perendaman hingga proses pemberian aromatic banyak mengalami perubahan seiring perkembangan tren kuliner pada setiap periode dinasti.
Saat ini minyak cabai telah menjadi bumbu penting pada masakan Asia, tidak hanya di tiongkok akan tetapi hampir seluruh Wilayah Asia. Bahkan populeritasnya menyebar hingga dataran Eropa hal ini tercipta melalui perdangangan dan migrasi. Karena karekter dari minyak cabai yang kaya akan aroma dan ciri khas rasa pedas pada sejumlah hidangan.
Sederhananya, minyak cabai adalah minyak goreng apa pun yang telah dicampur dengan campuran cabai atau herba untuk menambah rasa dan aroma di dalamnya.
Jenis Bumbu Multifungsi
Dalam dunia kuliner yang semakin menghargai kepraktisan tanpa mengorbankan rasa, minyak cabai dihargai karena dapat digunakan sebagai bumbu, saus, atau bahkan sebagai minyak masak, membuatnya menjadi favorit di dapur rumah dan restoran.
Serta dapat memenuhi kebutuhan dengan cara yang unik, menawarkan kepedasan yang dapat disesuaikan kedalam rasa yang tidak hanya sekedar panas tapi juga kaya akan nuansa bumbu.
Dalam penggunaannya, untuk berbagai eksperimen ke dalam hidangan yang bukan bagian dari masakan asalnya, dapat menunjukkan bagaimana bumbu tradisional dapat menemukan tempatnya dalam inovasi kuliner, menginspirasi kreasi hidangan baru yang menarik.
Ciri khas chilli oil (Minyak cabai)
Dari segi kuliner, minyak cabai tidak hanya dianggap sebagai bumbu atau pelengkap, tapi dapat mengubah keseluruhan karakter sebuah hidangan. Berikut adalah beberapa ciri khas minyak cabai yang membedakannya dari bumbu lainnya diantaranya adalah:
Warna
Dari segi warna Minyak cabai biasanya memiliki warna merah cerah atau oranye, dan ada pula hingga merah gelap atau kuning gelap. Tergantung pada jenis cabai yang digunakan dan lamanya pada proses pembuatan serta campiran bumbu yang digunakan. dan lamanya waktu perendaman dalam minyak.
Rasa
Ciri khas rasa pada minyak cabai adalah rasa pedas yang tajam namun kaya akan bumbu dan rempah yang digunakan yang datang dari bumbu tambahan, seperti bawang putih, jahe, dan terkadang lada Sichuan atau rempah-rempah lainnya.
Aroma
Minyak cabai Memiliki aroma yang khas dan kuat, yang bisa sangat merangsang selera makan. Bawang putih dan jahe, sering kali digunakan dalam pembuatannya. serta banyaknya rempah rempah yang digunakan dapat menambahkan dimensi aromatik minyak cabai ini.
Tekstur
Meskipun minyak cabai dominan cair, beberapa versi mengandung potongan cabai kering atau rempah-rempah dan bumbu lainnya yang menambah tekstur kental pada bumbu ini.
Terdapat variasi dalam pembuatan minyak cabai di berbagai wilayah Asia, dengan beberapa menggunakan bahan-bahan lokal khusus yang memberikan karakteristik unik.
Ciri-ciri ini menjadikan minyak cabai sebagai tambahan yang sangat dihargai dalam masakan, mampu mengangkat rasa dan aroma pada hidangan.
Resep chilli oil (minyak cabai)
Berikut ini resep chilli oil versi kulinerku yang patut anda coba:
Bahan
- 250 gr Minyak sayur
- 100 gr cabe kering (blander kasar)
- 25 gr bawang putih (cincang kasar)
- 35 gr bawang merah ( cincang kasar)
- 15 gr jahe ( cincang kasar)
- 30 gr ebi ( garang dan haluskan)
- 10 gr wijen (garang dan haluskan)
- 1 btg kayu manis (ruas jari)
- 10 bh cengkeh
- 5 bh Bunga lawang (utuh)
- ¼ tsp garam
- 1 tsp gula pasir
- ⅙ lada bubuk
- 1 tsp penyedap
Metode pembuatan
Catatan
Jika masih terdapat ketidak cocokan dalam hal selera pada menu chilli oil ini, anda dapat berinovasi sendiri menurut keinginan. Dan anda juga dapat menambahkan dwngan bahan lain atau mengurangi salah satu bahan diatas untuk menyesuaikan selera anda. Karena setiap orang mempunyai selera yang berbeda beda , menyesuaikan keinginan.
Karena untuk dapat mengkolaborasi dengan menu lainnya, maka dibutuhkan ciri khas yang dapat menyesuaikan, sehingga aroma dan citarasa dapat berpadu dalam hidangan.
Semoga bermanfaat
kulinerku