Proses roasting pada makanan

proses_dan_tatacara_roasting

Tehnik memasak Roasting adalah teknik mengolah bahan makanan dengan cara memanggang dengan suhu panas, tanpa kontak langsung dengan api, atau agak menjauh.


Metode ini hampir mirip dengan teknik grill yang kontak langsung dengan sumber panas api, tetapi pada roasting ini agak menjauh dari sumber panas.




Sejarah Roasting

Seiring perkembangan zaman, pengolahan teknik roasting menggunakan api ini banyak di tinggalkan, dan para pengolah kuliner lebih memilih menggunakan oven, selain mudah juga karena lebih praktis.

Teknik roasting pada makanan telah dikenal dan digunakan selama berabad-abad sebagai metode memasak yang melibatkan paparan makanan kepada panas tinggi secara langsung. Sejarah roasting bisa ditemui dalam berbagai budaya di seluruh dunia.


Salah satu metode roasting tertua adalah memasak daging di atas api terbuka atau batu panas. Dalam kebudayaan kuno, seperti Romawi dan Yunani, mereka menggunakan peralatan khusus, seperti rotisseries, untuk memanggang daging. Di Timur, metode seperti pelepasan kambing atau domba di atas tungku juga sering digunakan.


Selama Abad Pertengahan, perkembangan oven batu bata membuka kemungkinan roasting dalam lingkungan yang lebih terkendali. Pada abad ke-19, dengan berkembangnya teknologi pemanggangan, seperti oven rumah tangga dan pemanggang kopi, roasting makanan menjadi lebih mudah dan dapat diandalkan.


Hingga saat ini, teknik roasting terus berkembang, dan metode modern sering melibatkan oven konveksi, rotisseries listrik, atau teknologi pemanggangan lainnya untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam proses memasak.



Jenis Bahan Olahan

Bahan makanan yang biasa di roasting adalah dari jnes daging, unggas dan binatang melata dan beberapa jenis sayuran. Prinsip dari roasting ini adalah membuat makanan menjadi kering dan matang. Jenis bahan yang akan di roasting biasanya dalam bentuk besar, Sehingga waktu pengolahan agak sedikit lebih lama.


Pengetahuan tentang jenis bahan yang akan di olah sangat penting sekali, karena dapat menentukan citarasa pada makanan. Seperti pengetahuan tentang tekstur pada jenis daging, hewan yang telah berumur tua mempumyai tekstur yang keras dan berserat kasar. Berbeda dengan yang berumur muda mempunyai tektur yang lembut dan berserat halus.


Cara pengolahannya pun masing-masing mempunyai caranya tersendiri. seperti daging pada hewan yang telah tua dalam pengolahanya memakan waktu lama, atau pada hewan yang berumur muda lebih cepat matang dan empuk pada sisi pengolahannya.


Dan itu juga di lihat dari jenis hewannya, karena setiap hewan berbeda beda tekstur seperti dari jenis unggas, ikan, seafood atau pun pada jenis hewan berkaki empat.


Jika kita sudah mengetahui pengetahuan jenis bahan yang akan kita olah, maka akan lebih mudah memasak makanan tersebut. Jangan sampai terjadi saat menyajikan makanan yang saat dikunyah seperti memakan karet atau sendal jepit.




Proses pemberian bumbu

Proses pemberian bumbu pada teknik roasting ini dapat di lakukan sebelum proses roasting dan juga pada saat roasting berjalan.

Proses sebelum roasting

Pada proses ini pemberian bumbu pada saat bahan yang akan di roasting masih dalam keadaan mentah yaitu dengan cara merendam atau meng-olesi bahan dengan bumbu yang akan di pakai, atau proses marinasi.


Lalu berapa lama proses marinasi?


Proses marinasi itu semakin lama, maka bumbu akan semakin meresap. Minimal sekitar 15 menit. Setelah proses marinasi dilakukan maka langsung bisa dilakukan teknik roasting.


Proses memberikan bumbu pada saat roasting berjalan.

Pada proses ini selain memberikan bumbu agar lebih meresap, juga menjaga agar permukaan bahan yang di roasting tidak terlalu kering. yaitu dengan sering melakukan pemantauan.


Dan pemberian bumbu pada saat suhu sedang panas bumbu tersebut lebih cepat masuk dan meresap ke dalam bahan makanan.



proses Memasak

Pada proses ini adalah waktunya permainan roasting di mulai, salah satunya adalah permainan suhu panas saat meroasting.


Yaitu pemberian suhu panas pada masakan saat dibutuhkan, karena adakalanya masakan membutuhkan suhu panas besar dan adakalanya membutuhkan suhu panas kecil.


Contoh:

    Saat anda meroasting daging sapi dengan suhu panas kecil, maka proses pematangan akan berjalan lama hingga seluruh bagian baik luar ataupun bagian dalam daging.


    Tetapi setelah waktu matang tiba, bagian luar daging walaupun sudah matang tetap berwana pucat. jika tidak mengetahui akan hal ini maka akan menyangka bahwa daging yang sedang di roasting tersebut belum matang karena masih berwarna pucat.


    Sehingga roasting akan terus di jalani hingga warna pada daging menjadi coklat yang menandakan daging tersebut telah matang.


    Tahukah kamu apa yang terjadi pada roasting daging tersebut?


    Daging tersebut sudah tidak mempunyai citarasa lagi, daging tersebut keras, karena kadar juicy pada daging telah hilang, kadar air pada daging telah kering. dikarenakan proses suhu panas yang lama.


    Juicy atau mioglobin adalah cairan protein yang terdapat pada otot, juicy inilah pembentuk citarasa.

Lalu bagaimana proses roasting yang baik dan benar?

Saat meroasting dengan suhu panas kecil, jika bagian dalam sudah tercapai tingkat kematangan, maka pergunakanlah suhu panas besar.


Karena jika bagian dalam sudah tercapai tingkat kematangan kemungkinan terbesar bagian luar juga sudah di pastikan tercapai tingkat kematangannya. Sehingga penggunaaan suhu panas besar adalah dalam mencari tampilan warna coklat pada sisi luar.


Yang lebih bagus adalah penggunaan suhu panas kecil hanya pada tingkat 80% dan sisanya 20% menggunakan suhu panas tinggi, sehingga tingkat kamatangan dan warna didapat dengan waktu yang tepat.


Selama proses meroasting berjalan pengolahan harus selalu di pantau, dan jika pada saat meroasting makanan menjadi kering, perlu selalu dibasahi permukaannya dengan lemak, yaitu cairan lemak yang keluar dari makanan tersebut saat proses roasting.


Bisa juga dengan lemak buatan yang sudah di bumbui. Atau dengan sisa bumbu marinasi sebelum proses roasting.

Bahan makanan di panggang dalam oven bersuhu 150°C hingga 180°C, tergantung keadaan bahan, beasr kecil dan ketebalannya. turunkan suhu oven agar bagian dalam bahan makanan lebih matang. Namun bila tidak diturunkan, makanan akan matang dibagian luarnya dan mentah dibagian dalam.


Berapa lamanya memanggang tergantung dari besar kecilnya bahan makanan. Biasanya pematangan makanan yang sempurna, Akan keluar aroma serta keindahan warnanya.


Baca juga: Tips Memasak

Selain itu ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk penunjang proses roastingan ini yaitu Larding dan Barding.


Larding adalah menusukan atau memasukan lapisan lemak kedalam daging, Sedangkan barding adalah memberi lemak kepada daging dengan cara dibungkus. Keduanya berfungsi sama agar keadaan daging tidak terlalu kering ketika di roasting.


Setelah Matang sajikan dalam bentuk utuh atau potongan pada piring atau serving dish. untuk pelengkap penyajian bisa di tambahkan dengan pilihan sauce, yaitu: brown sauce, white sauce atau oil sauce.


Selamat Mencoba

Mawang beno


label unggulan
Komentar