keamanan makanan serta kontaminasi fisik

bahaya_kontaminasi_makanan

Keamanan makanan (food safety) dalam lingkup dunia kuliner sangatlah di perlukan. Jangan sampai makanan yang anda makan malah menjadi insiden buruk, seperti diare, gatal-gatal atau tubuh anda menjadi biru karena keracunan, yang bisa menyebabkan kematian.


Diantara hal yang harus di perhatikan adalah kontaminasi makanan atau makanan yang terkontaminasi dengan zat lain.



Jenis Kontaminasi

Ada beberapa unsur kontaminasi makanan yaitu:

  1. Kontaminasi Biologi
  2. Kontaminasi kimiawi
  3. Kontaminasi fisik

  • Kontaminasi biolagi adalah tentang keterkaitan dengan binatang seperti lalat, tikus, kecoa, dan jenis serangga lainnya.

  • kontaminasi kimiawi adalah kontaminasi yang betkaitan dengan zat kimia, seperti borak, formalin, pewarna buatan, atau kontak dengan detergen.

  • kontaminasi fisik adalah terkait erat dengan alat dan pengelola makanan (food handler).



Pada kali ini kulinerku akan sedikit membahas kontaminasi fisik yang berkaitan dengan alat dan pengolah makanan (food handler).



Kontaminasi Pada Alat

Pemakaian alat untuk mengolah makanan cukup bervariasi dari mulai bahan alatnya, dan jenis penggunaannya. seperti plastik, besi, kayu, karet dan jenis bahan lainnya.


Kontaminasi pada alat makanan dapat terjadi melalui beberapa cara, termasuk:

Kontaminasi silang

Terjadi saat alat makan yang telah digunakan untuk bahan makanan mentah juga digunakan untuk menangani bahan makanan yang sudah matang tanpa dicuci bersih. Ini dapat menyebabkan transfer mikroorganisme dari bahan mentah ke makanan yang sudah matang.


Pemakaian alat yang tidak bersih

Jika alat makanan tidak dicuci dengan baik atau disimpan dengan cara yang tidak higienis, mereka dapat menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme yang dapat mengkontaminasi makanan.


Kerusakan pada alat makanan

Jika terdapat kerusakan pada alat makanan, seperti retak atau pecah, dapat menjadi tempat persembunyian bagi bakteri dan sulit untuk dibersihkan dengan efektif.


Penting untuk menjaga kebersihan alat makanan dengan mencuci dan menyimpannya dengan benar serta menggantinya jika terdapat kerusakan. Praktik kebersihan yang baik dapat mencegah kontaminasi pada alat makanan dan menjaga keamanan makanan.


Penggunaan alat yang kontak langsung dengan panas api, air panas atau uap seperti panci, wajan dan lainnya di sarankan memakai alat yang berbahan dasar stainless stell.


Mengapa demikian? karena kandungan bahan selain stainless stell, seperti, besi timah atau almunium, kandungan zatnya mudah menyerap ke dalam makanan saat proses pemasakan yang bercampur dengan makanan.


Walaupun Dampak yang di timbulkan mungkin tidak secara langsung, akan tetapi ada baiknya di sarankan menggunakan alat yang berbahan dasar stainless staill.


Mengurangi resiko yang di timbulkan lebih baik,dari pada besar risiko. Selain itu keuntungan memakai alat berbahan dasar stainless still ini juga dapat memudahkan dalam proses memasak seperti tidak cepat lengket pada makanan, Serta suhu panas dapat stabil.


Berikutnya adalah hindari pemakaian alat berbahan kayu, seperti spatula kayu, cating board/talenan kayu, dan pisau yang bergagang kayu, serta alat lainya yang mudah memicu terjadinya perkembangan bakteri.


"Karena sifat kayu yang berserat, memudahkan bakteri berkembang biak pada celah serat kayu tersebut".

Kontaminasi pada alat makan dapat terjadi jika tidak dijaga kebersihan dengan baik. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kontaminasi melibatkan:


Pencampuran bahan mentah dan matang

Jika alat makan yang digunakan untuk bahan makanan mentah tidak dibersihkan sebelum digunakan untuk menangani makanan yang sudah matang, dapat terjadi kontaminasi silang.


Kurangnya kebersihan

Alat makan yang tidak dicuci dengan benar setelah digunakan dapat menjadi tempat pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme, meningkatkan risiko kontaminasi.


Penyimpanan yang tidak higienis

Jika alat makan disimpan di tempat yang kotor atau bersentuhan langsung dengan permukaan yang tidak bersih, dapat terjadi kontaminasi pada alat tersebut.


Kerusakan atau aus

Alat makan yang rusak, retak, atau aus dapat sulit dibersihkan dan menjadi tempat persembunyian bagi bakteri.


Untuk mencegah kontaminasi pada alat makan, penting untuk membersihkan alat tersebut dengan cermat, menyimpannya di tempat yang bersih, dan menggantinya jika terdapat kerusakan. Kebersihan yang baik merupakan kunci untuk menjaga keselamatan makanan.


Sebenarnya hal ini dapat di kurangi resikonya dengan tehnik pencucian yang benar. untuk tehnik pencucian yang benar adalah: scraping, flushing, washing, rinsing serta toweling. Mungkin keterangannya akan di sajikan pada postingan berikutnya.




Kontaminasi Pada Food Handler

Untuk kontaminasi ini peranan terpenting adalah pada yang mengolah makanan, biasanya seorang pengolah makanan sudah di bekali pengetahuan keamanan pangan yang sudah bersertifikat.


Salah satunya yaitu tentang kebersihan diri, seorang pengolah makanan tidak diperbolehkan berkuku panjang, tidak mengenakan perhiasan, jika berambut panjang harus di ikat dan selalu menggunakan tutup kepala, tidak berkumis, tidak berjenggot karena di kawatirkan bulu-bulu tersebut dapat jatuh ke makanan yang sedang di proses.


Tidak mencampurkan penggunaan cuting board/talenan dan pisau terhadap semua jenis bahan makanan, karena di kawatirkan adanya kontaminasi silang.


Selain itu peralatan memasak dan peralatan makan harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade) yaitu peralatan yang aman dan  tidak berbahaya bagi kesehatan. dan juga harus diperhatikan lapisan permukaan peralatan tidak larut dalam suasana asam(basa) atau garam dan tidak mengeluarkan bahan berbahaya dan logam berat beracun.


Banyak terjadi kontaminasi dikarenakan kurangnya kepedulian terhadap makanan, penyebabnya adalah menganggap sepele. seperti pemakaian alat walaupun sudah dalam keadaan bersih akan tetapi dalam pemakaian tidak menggunakan kaidah dan aturan, seperti menggunakan satu sendok untuk mencicipi dan mengambil makanan secara berulang tanpa di cuci dahulu.


Perlu diketahui Rongga mulut merupakan tempat berkumpulnya bakteri. Bakteri yang biasanya terdapat dalam rongga mulut di antaranya adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans, Streptococcus viridians, dan Staphylococcus pneumonia.


Wajib juga Mengetahui tata letak penyimpanan makanan, baik yang akan di proses, sedang di proses dan setelah di proses, di suhu berapa dan berapa lama. sehingga bakteri tidak leluasa melakukan pergerakan dan melakukan perkembangbiakan.


Jika di jelaskan secara terperinci, mungkin membutuhkan waktu, dan membosankan, untuk lebih simple dan diketahui bahwa bakteri dapat berkembang pada suhu 5° - 60° celcius, atau biasa di sebut dengan zona bahaya.


Semoga bermanfaat

Mawang beno


label unggulan
Komentar