Memenuhi kebutuhan dan memberikan sesuatu yang terbaik sudah menjadi kewajiban orang tua terhadap anaknya. Baik itu tempat tinggal, pendidikan, atau makanan untuk asupan nutrisi tumbuh kembangnya. Sehingga kerukunan dan keharmonisan dalam keluarga dapat terwujud.
Semua orang tua pasti mengiginkan anaknya, pintar dan sehat, dari segi jasmani maupun ruhani. Hal itu hanya bisa di siasati dengan memberikan asupan gizi yang seimbang untuk kebutuhan jasmaninya, sehingga pepatah mengatakan " Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat". hal ini, bisa kita didapati dengan pemberian makanan empat sehat lima sempurna.
Memberi makan pada anak pada prosesnya tidak semudah yang kita bayangkan. Mungkin seorang ibu pasti mengalami bagaimana susahnya memberi makan seorang anak. Sehingga banyak pula para orang tua yang mengungkapkan kekesalan "Tinggal makan aja susah banget..!". kekesalan ini didasari karena banyaknya kesibukan khususnya para ibu dalam mengurus rumah, di tambah lagi hidangan yang di buat dengan susah payah, tak kunjung jua di makan oleh sang anak.
Dan para orang tua tidak mengetahui bagaimana cara anak berpikir. Jika para orang tua tahu bahwa sang anak mempunyai pemikiran "Enakan juga jajan, sama aja makan-makan juga". Maka sebagai orang tua kita dapat mengetahui, bahwa jajanan lebih menarik dari pada hidangan makanan. Dan kita sebagai orang tua harus mencari solusi dari permasalahannya.
Karakter jajanan pada anak anak
Mengetahui karakter jajanan pada anak-anak sangatlah penting, Hal ini dapat kita ambil pelajaran dari jajanan anak yang disukainya, dan setelah kita dapat mengetahuinya, maka kita dapat apresiasikan dalam bentuk sajian hidangan makanan. Sehingga sang anak mau menyantap makanan, dan para ibu tak perlu khwatir lagi. Berikut ini beberapa kriteria jajanan pada anak- anak.
- Warna
- Bentuk
- Rasa
warna
pada umumnya anak-anak menyukai jajanan yang berwarna cerah, Maka tak heran jika saat berbelanja ke mall atau swalayan, jika ada warna yang menarik hatinya dia akan berhenti atau menunjuknya. Dan ini adalah daya tarik warna terhadap mata.
Jika sang anak mempunyai emosional yang kuat maka dia akan meminta di belikan, dan jika sang anak mempunyai ambisi seperti baja maka dia akan menangis sambil guling-guling di lantai agar keinginannya berhasil. Tiap anak berbeda karakter, ada juga yang hanya terdiam sambil menangis, dan berkata dalam hati "Emak gue pelit amat.. nasib gue gini amat ya.. punya emak pelit".
Sang anak tidak mengetahui bagaimana susahnya jadi orang tua mengurus keluarga dan mencari nafkah, kaki jadi kepala dan kepala bisa jadi kaki, yah... namanya juga anak-anak.
Dan dari warna juga dapat diketahui psikologi karakter pada anak, seperti merah melambangkan keberanian, sedangkan kuning adalah melambangkan kehangatan, hijau adalah lambang ketentraman sedangkan biru adalah pemikiran yang jernih.
Dari warna warni ini dapat diketahui karakter anak, lalu apa hubungannya dengan makanan, hubungannya adalah jika anak anda menyukai warnan hijau, maka pergunakanlah warna tersebut untuk membuat hidangan dengan mengutamakan warna hijau. seperti sayuran dengan mengutamakan warna hijau, atau nabati dengan tambaham tomat hijau.
Sehingga hati sang anak tertarik dan tergerak untuk mencicipi hidangan karena warna itu adalah warna kesukaannya. Jadi sebisa mungkin buatlah pada makanan anak anda dengan warna warni yang indah dan warna kesukaannya.
Bentuk
Selain warna bentuk juga menjadi salah satu daya tarik untuk anak, sehingga produsen jajanan untuk makanan pada anak, sangat bervariatif dan unik pada bentuk jajanan, seperti bentuk boneka, mobil-mobilan. balon, dan lainnya.
Banyak pula terjadi pada keseharian saat anak meminta jajan, yaitu menunjuk atau memilih jajanan yang dia inginkan, setelah di berikan sang anak menggelengkan kepala tidak mau atau minta di ganti. hal ini dikarenakan setelah memilih ternyata bentuknya tidak sesuai dengan yang di inginkan sang anak.
Dari sini dapat kita ketahui bahwa bentuk juga memegang peranan penting pada keinginan sang anak. lalu hubunganya apa dengan hidangan makanan.
Hubunganya adalah jika kita mengetahui karakter bentuk yang di sukai anak, maka buatlah hidangan yang menyerupainya sehingga sang anak tertarik dan menyukainya. seperti anak laki yang menyukai mobil-mobilan, hal ini bisa di siasati dengan mencetak nasi dengan bentuk mobil- mobilan atau anak perempuan yang menyukai boneka bisa dengan cetakan bentuk boneka. Sehingga hatinya tergerak untuk segera mencicipi. Inilah mengapa anak-anak menyukai nugget, salah satunya adalah karena bentuknya.
Rasa
pentingnya mengetahui standart rasa pada anak sangat penting sekali, sehingga makanan yang kita sajikan teruntuk sang buah hati dapat di santap dengan habis bersih tiada tersisa, Dan para kaum ibu pun akan lebih bersemangat dalam membuatkan sajian khusus teruntuk anaknya.
Umumnya anak-anak menyukai manis dan gurih, hampir mirip dengan rasa kebanyakan jajanan anak-anak. predisposisi ini terkait faktor biolaogis diantaranya adalah:
1. Keberlangsungan energi
rasa manis dan gurih dapat di asosiasikan dengan sumber energi yang cukup tinggi. karena kebutuhan pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak, memungkinkan anak cenderung pada rasa manis.
2.Pertumbuhan Otak
Rasa gurih juga dianggap sebagai sumber nutrisi yang baik. Rasa gurih mangandung garam serta beberapa nutrisi tertentu, sehingga makanan gurih diyakini mendukung perkembangan otak, dan sangat penting pada tahap pertumbuhan anak.
3. Perlindungan Terhadap Racun
Rasa manis dan gurih dalam evolusi manusia telah dihubungkan dengan makanan yang aman. Rasa manis umumnya aman untuk dikonsumsi, sementara rasa gurih dapat menunjukkan kandungan mineral atau nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Dengan hadirnya rasa manis dan gurih ini, semoga dapat di apresiasikan pada hidangan makan anak dalam keseharian, sehingga sang anak lebih senang dan bersemangat dalam menyantap makanan.
Kesimpulan
Sebagai orang tua yang baik dan ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, Anda pasti tidak ingin si kecil merasa bosan dengan hodangan yang itu-itu saja. Agar anak lahap makan, Anda bisa mengkreasikan berbagai menu agar lebih variatif menyesuaikan keinginan dan selera anak.
Namun, di sisi lain, asupan nutrisi juga perlu diperhatikan agar tumbuh kembang sang buah hati berjalan secara optimal.
Semoga bermanfaat
Mawang beno